PLTA Kayan Akan Dibangun dengan Kapasitas 9.000 Megawatt di Kawasan Industri Kaltara

Pembangunan PLTA Kayan akan menjadi yang terbesar di Indonesia dan juga Asia.

Akhir tahun ini, pemerintah akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Kayan Kalimantan Utara. Pembangunan PLTA Kayan diharapkan dapat menyuplai kebutuhan listrik di seluruh Kalimantan.

Untuk melancarkan aksinya, pemerintah telah menjalin kerjasama dengan PT Kayan Hydro Energy. Rencana pembangunan PLTA ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia dan juga Asia dengan kapasitas sebesar 9.000 megawatt (MW).

Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energy Khaerony mengungkapkan pembangunan PLTA Kayan akan dimulai pada akhir tahun ini.

“Targetnya, akhir tahun ini mulai konstruksi,” Ujar Khaerony di Jakarta, Rabu (21/8/2019) seperti dikutip dari CNBCIndonesia.com.

Pembangunan PLTA Kayan dilakukan dalam lima tahap

Gambar PLTA Jatigede (Merdeka.com)

Khaerony memaparkan, konstruksi proyek tersebut akan dilakukan dalam lima tahapan. Pada akhir tahun ini akan dibangun bendungan tahap 1 dengan daya sebesar 900 MW. Pembangunan tahap 1 diharapkan dapat selesai pada 2024.

Setelah tahap 1 selesai, setahun setelahnya PT Kayan Hydro Energy akan kembali membangun konstruksi tahap 2 dengan kapasitas 1.200 MW. Kemudian dilanjutkan dengan tahap 3 dan 4 dengan kapasitas masing-masing 1.800 MW dan tahap 5 dengan daya sebesar 3.200 MW.

“Kayan 1 tahun ini dibangun butuh 5 tahun. Udah ada listrik 900 MW di 2024, tahap 2 akan dibangun setelah Kayan 1 selesai” ujar Khaerony.

Total kapasitas listrik yang dihasilkan oleh PLTA Kayan mencapai 9.000 MW dan akan menjadi yang terbesar di Indoneisa sekaligus di Asia.

Secara keseluruhan proyek tersebut akan rampung dalam kurun waktu 20 hingga 25 tahun, namun untuk PLTA Kayan 1 listrik sudah bisa dipakai melalui transmisi Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Untuk membangun 5 Pembangkit tersebut PT Kayan Hydro Energy membutuhkan dana investasi sebesar 27 miliar dolar AS. Dana investasi tersebut akan disokonh dari Power China dan Central Asia Capital Ltd.

“Kedua itu investor kami. Kenapa tinggi biayanya, sebab ini mempertimbangkan akses, sebab PLTA Sungai Kayan 3,4 dan 5 aksesnya sangat jauh jadi butuh insfratruktur dan ini termasuk perhitungan cost kan,” papar Khaerony.

Kedepannya, PLTA Kayan ini akan mampu menyuplai listrik di kawasan industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanah Kuning, Kalimantan Utara. Selain itu, listrik yang dihasilkan akan mampu memasok di seluruh daratan Kalimantan termasuk calon ibu kota baru di Penajem Paser dan Kutai Kartanegara.