Perusahaan induk Instagram dan Facebook, Meta, baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mengenakan biaya langganan kepada pengguna media sosial mereka. Ini merupakan upaya untuk mematuhi aturan Uni Eropa terkait penggunaan data pengguna terhadap iklan yang dipersonalisasi. Rencana ini, seperti dilansir oleh Business Insider pada Selasa (10/10/2023), pertama kali akan diujicobakan bagi pengguna Instagram dan Facebook di Uni Eropa. Oleh karena itu, pengguna di Indonesia saat ini tidak perlu khawatir tentang perubahan ini.
Biaya langganan awalnya akan dimulai dari sekitar US$10,50 atau sekitar Rp167.850 (kurs Rp15.700) untuk akun Facebook atau Instagram versi desktop. Namun, jumlah ini mungkin akan meningkat menjadi sekitar US$14 (sekitar Rp219.800) untuk akun yang diakses melalui perangkat seluler, dikarenakan komisi yang dikenakan oleh Apple dan toko aplikasi Google.
Meta, perusahaan di belakang Instagram dan Facebook, berkomitmen pada nilai layanan gratis yang didukung oleh iklan yang dipersonalisasi. Namun, mereka juga terus menjajaki opsi lain untuk mematuhi persyaratan peraturan yang terus berkembang, terutama terkait dengan perlindungan data pengguna.
Ini adalah langkah yang diambil Meta seiring dengan kebijakan Uni Eropa yang mewajibkan perusahaan teknologi memberi pengguna opsi untuk tidak menerima iklan yang dipersonalisasi berdasarkan aktivitas mereka di platform sosial. Apakah biaya langganan jadi semacam fitur privasi dan anti pelacakan?
Dalam pengumuman ini, juru bicara Meta mengatakan, “Meta percaya pada nilai layanan gratis yang didukung oleh iklan yang dipersonalisasi. Namun, kami terus menjajaki opsi untuk memastikan kami mematuhi persyaratan peraturan yang terus berkembang.” Penting untuk diingat bahwa iklan yang disesuaikan dengan perilaku pengguna telah menjadi sumber pendapatan utama bagi Meta.
Namun, model bisnis ini telah mengalami tekanan, terutama setelah langkah-langkah seperti yang diperkenalkan oleh Apple untuk memungkinkan pengguna memilih untuk tidak dilacak oleh iklan pada tahun 2021. Meta diperkirakan telah kehilangan pendapatan signifikan akibat kebijakan tersebut, dengan perkiraan sebesar US$10 miliar atau sekitar Rp157 triliun. Bagaimana pendapat Anda soal kebijakan biaya langganan yang kemungkinan bakal diterapkan pada Facebook dan Instagram?