Infrastruktur telah menjadi pilar utama dalam transformasi pembangunan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi (Joko Widodo). Dalam upaya memajukan negara, pemerintahan Jokowi telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2.778 triliun untuk proyek infrastruktur yang meliputi pengembangan tol hingga pembangunan bandara baru. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan dalam konferensi pers Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan Nota Keuangan 2024, bahwa anggaran tersebut telah digunakan selama periode 2015 hingga 2022.
Data yang disajikan oleh Sri Mulyani menunjukkan tren positif dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia. Pada tahun 2014, panjang jalan tol yang beroperasi mencapai 802 km. Namun, pada tahun 2022, panjang jalan tol yang telah beroperasi melonjak drastis menjadi 2.678 km. Sementara itu, panjang jalan umum yang ada juga mengalami kenaikan dari 517,75 ribu km menjadi 549,16 ribu km dalam periode yang sama. Sri Mulyani menegaskan bahwa selain kuantitas, kualitas jalan umum juga menjadi fokus perhatian.
Selain sektor jalan, perkembangan infrastruktur juga tampak pada sektor energi. Hasil kerja keras Presiden Jokowi, kapasitas pembangkit listrik yang beroperasi mengalami peningkatan signifikan dari 53 giga watt (GW) menjadi 81,20 GW. Peningkatan yang mencolok juga terjadi pada kapasitas bendungan yang naik dari 6,39 miliar m3 menjadi 16,96 miliar m3.
Tak hanya itu, sektor transportasi juga mengalami transformasi besar-besaran. Jumlah bandara di Indonesia mengalami peningkatan dari 237 menjadi 287 bandara, yang berarti terdapat penambahan sebanyak 50 bandara baru. Presiden Jokowi juga membuat pelabuhan mengalami lonjakan yang luar biasa, dengan jumlah pelabuhan bertambah dari 1.655 pelabuhan pada tahun 2014 menjadi 3.157 pelabuhan pada tahun 2022.
Perkembangan infrastruktur ini bukan hanya sekadar jumlah, tetapi juga berdampak pada konektivitas dan kemudahan akses bagi masyarakat. Investasi yang signifikan dalam infrastruktur oleh pemerintahan Jokowi merupakan bukti nyata komitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan posisi Indonesia di kancah global.