Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya ikut angkat suara perkara isu penjualan Kepulauan Widi yang terletak di Halmahera Selatan, Maluku Utara di salah satu situs penjualan real estate asing.
Ia mengatakan informasi penjualan Kepulauan Widi itu tidak benar, alias hoaks. “Tidak ada itu. Kan saya sudah pernah kasih statemen dari deputi saya. Tidak ada semua, kita tahu itu,” kata Luhut saat ditemui di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada Senin, 5 Desember.
Sementara, saat ditanya soal tindak lanjut yang akan dilakukan pemerintah atas hoaks itu, ia tidak berbicara panjang lebar.
“Sudah tidak benar itu, kan bisa (saja) orang bicara hoaks saja. Tidak benar, kita semua kan punya data sekarang makin baik. Makannya ada kerja sama, kita buat sekarang lebih bagus fosidros itu dengan ocean eks dengan Abu Dhabi kita sekarang malah lebih jauh, kita bukan hanya mengidentifikasi pulau tapi juga bawah laut kita. Bawah laut kita ini belum pernah eksplorasi berapa banyak sumber-sumber kekayaan alam kita,” ujarnya.
Penjualan Kepulauan Widi Bakal Disiasati dengan Akuisisi Saham Perusahaan Induk?
Kepulauan Widi yang terletak di Halmahera Selatan, Maluku Utara, dilaporkan dilelang di salah satu situs penjualan real estat asing. lebih dari 100 pulau di wilayah itu atau yang dalam situs tersebut disebut Widi Reserve tersebar di kawasan 10 ribu hektar yang akan dilelang.
Padahal, hukum Indonesia tegas menyatakan bahwa orang non-Indonesia tidak dapat secara resmi membeli pulau di negara tersebut. Namun, penjualan Kepulauan Widi Reserve dikabarkan bakal disiasati dengan mengakuisisi saham di perusahaan induk bernama PT Leadership Islands Indonesia (LII).
Lewat pembelian itu, pemilik akan bebas mengembangkan pulau sesuai keinginannya. Wakil Presiden Eksekutif EMEA (Eropa, Timur Tengah, dan Afrika) Charlie Smith mengatakan tawaran untuk kepulauan Widi menjadi signifikan di Lelang Pramutamu Sotheby. “Setiap miliarder dapat memiliki pulau pribadi, tetapi hanya satu yang dapat memiliki kesempatan eksklusif ini yang tersebar di lebih dari 100 pulau,” katanya dalam pernyataan pers.
Lelang dimulai pada 8 Desember dan akan berlangsung hingga 14 Desember. Tidak ada harga cadangan, tetapi penawar diminta untuk memberikan deposit sebesar US$100 ribu untuk membuktikan bahwa mereka serius untuk mengikuti pelelangan penjualan Kepulauan Widi.