Penyerapan anggaran Bina Marga Kementerian PUPR tahun 2022 mencapai Rp55,14 triliun, atau 93,71% dari pagu anggaran tahun sebelumnya. Direktur Jenderal Bina Marga, Hedy Rahadian, mengatakan bahwa anggaran ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan penanggulangan bencana. Serapan anggaran tahun 2022 lebih rendah dari tahun 2021 yang mencapai Rp63,62 triliun.
Tambahan anggaran Kementerian PUPR selama 2022 mencapai Rp18,44 triliun, yang terdiri dari perhelatan G20, peluncuran SBSN, percepatan PHLN, bencana Semeru dan dukungan IKN, pergeseran ke bendahara umum negara, dan pencatatan pagu LMAN. Realisasi keuangan mencapai 93,71% atau ada devasi minus 7,29%, sementara realisasi fisik mencapai 96,13%.
Dana Kementerian PUPR tersebut dialokasikan untuk membangun 142 kilometer jalan tol, 468 kilometer jalan baru, 20.759 jembatan, dan 1.128 meter FO/UP. Hingga 2023, Bina Marga menargetkan membangun 1.020 kilometer jalan tol. Hedy menyebut bahwa pencapaian ini terdiri dari padat karya, sedikit IKN karena lelang terlambat, dan kegiatan terkait SBSN dan PHLN yang tidak mungkin direvisi.
Maka, dapat disimpulkan bahwa Bina Marga berhasil menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam membangun infrastruktur di Indonesia. Serapan anggaran Kementerian PUPR tahun 2022 lebih rendah dari tahun sebelumnya, meskipun ada tambahan anggaran untuk perhelatan G20, peluncuran SBSN, dan penanggulangan bencana. Hingga 2023, Bina Marga terus berupaya membangun jalan tol yang lebih baik dan berkualitas bagi masyarakat.