Indonesia terus mengembangkan berbagai proyek energi terbarukan di tengah meningkatnya permintaan energi dan upaya global untuk mengurangi emisi karbon. Salah satu proyek besar, Pembangkit Listrik Tenaga Air, PLTA Kayan Cascade, yang terletak di Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, adalah yang paling ambisius.
Diharapkan proyek ini akan menjadi salah satu PLTA terbesar di Asia Tenggara dan menjadi pusat energi bersih untuk Indonesia di masa depan, termasuk untuk Ibu Kota Nusantara.
Gambaran Umum tentang PLTA Kayan Cascade
PLTA Kayan Cascade dirancang sebagai serangkaian lima bendungan yang akan dibangun di sepanjang Sungai Kayan. Ketika seluruh proyek selesai pada tahun 2035, kapasitas total listrik yang dihasilkan diperkirakan mencapai 9.000 Megawatt (MW).
Pembangunan proyek ini dilakukan dalam lima tahap, dengan tahap pertama akan menghasilkan 900 MW, diikuti oleh tahap kedua sebesar 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, serta tahap kelima dengan kapasitas 3.300 MW.
Tahapan Pembangunan dan Investasi
Tahap pertama pembangunan PLTA Kayan Cascade diperkirakan membutuhkan biaya antara USD 3 miliar hingga USD 4 miliar, dan ditargetkan selesai pada tahun 2029. Setiap tahap pembangunan dirancang untuk memanfaatkan potensi energi air dari Sungai Kayan, yang merupakan salah satu sungai terbesar di Kalimantan.
Dengan kapasitas total mencapai 9.000 MW, PLTA Kayan Cascade akan menjadi salah satu sumber energi terbarukan terbesar di wilayah ini.
Dampak Sosial dan Ekonomi
PLTA Kayan Cascade bukan hanya proyek energi biasa. Proyek ini diharapkan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Kalimantan Utara dan sekitarnya. Selama fase konstruksi dan operasi, proyek ini akan membuka banyak lapangan pekerjaan, yang merupakan salah satu dampak positif yang sangat diharapkan.
Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pembangunan infrastruktur pendukung dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah proyek.
Kontribusi untuk Ibu Kota Nusantara (IKN)
Salah satu tujuan utama dari pembangunan PLTA Kayan Cascade adalah untuk memasok listrik hijau ke Ibu Kota Nusantara (IKN) yang baru, yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Pemerintah Indonesia telah menargetkan agar IKN menjadi kota yang ramah lingkungan, dan PLTA Kayan Cascade akan menjadi komponen vital dalam mewujudkan visi tersebut. Listrik yang dihasilkan dari PLTA ini akan mengalir ke IKN, membantu memenuhi kebutuhan energi kota baru ini dan memastikan bahwa pengembangan IKN berlangsung dengan dampak lingkungan yang minimal.
Kolaborasi dan Dukungan Pemerintah
Pemerintah pusat dan daerah telah menunjukkan dukungan penuh terhadap pembangunan PLTA Kayan Cascade. PT Kayan Hydro Energy (KHE), sebagai pengembang proyek, bekerja sama dengan PLN untuk memastikan listrik dari PLTA ini dapat disalurkan dengan efisien.
Dukungan pemerintah ini tidak hanya mencakup aspek perizinan dan regulasi, tetapi juga mencakup bantuan dalam hal pengembangan infrastruktur dan logistik yang dibutuhkan untuk menyukseskan proyek ini.
Peroleh Dukungan Dari Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo
Pengusaha Hashim Djojohadikusumo menyatakan minatnya untuk berinvestasi atau menanamkan modal di proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan atau Kayan Cascade, yang berlokasi di Bulungan, Kalimantan Utara. Hashim melihat proyek ini sebagai peluang untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) yang memiliki prospek cerah di masa depan.
Saat ditemui dalam acara syukuran pembangunan bendungan Kayan Cascade, adik dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto ini mengungkapkan bahwa dirinya sudah lama tertarik untuk berinvestasi di sektor energi baru terbarukan, seperti yang pernah ia lakukan di Kalimantan Timur. Pemilik grup Arsari ini juga menyampaikan keinginannya kepada Prabowo untuk terlibat dalam megaproyek yang diperkirakan membutuhkan investasi sebesar US$17,8 miliar (sekitar Rp 284,7 triliun).