Dikabarkan bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal melakukan uji coba pembatasan pembelian LPG 3 kg menggunakan MyPertamina mulai 2023. Kebijakan pembatasan ini sebetulnya sudah berlaku di beberapa daerah. Namun, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan pemerintah baru akan melakukan uji coba secara nasional mulai tahun depan.
“Sekarang kita sudah mulai (pembatasan), namun tahun depan kita full-kan,” katanya di Kompleks DPR RI pada Senin, 12 Desember.
Tutuka mengatakan pemerintah akan menggunakan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) untuk diintegrasikan ke aplikasi MyPertamina secara bertahap. Konsep pembatasan LPG 3 kg bakal sama dengan pembelian BBM subsidi.
Menurutnya, pembatasan ini dilakukan untuk mencapai target subsidi tepat sasaran. Sebab, selama ini pembeli LPG 3kg bukan hanya masyarakat miskin yang berhak, ada juga orang kaya. “Jadi ini kita evaluasi apa yang pernah dilakukan dan sekarang gimana supaya lebih tepat sasaran,” jelas Tutuka.
Mulai tahun depan, masyarakat yang bisa membeli LPG 3 kg adalah mereka yang sudah terdata di aplikasi MyPertamina. Sementara itu, masyarakat miskin yang datanya belum ada di P3KE bisa langsung registrasi di aplikasi MyPertamina. Kendati, Tutuka menegaskan langkah LPG 3 kg ini adalah proses uji coba saja dengan tujuan pendataan, bukan pembatasan total. “Kita pakai data P3KE sekarang. Nah, itu kita coba terapkan, sudah di 5 kabupaten/kota, Cipondoh, Tangerang Selatan, terus ada yang di Semarang, ada lima gitu lah. Tahun depan kita full kan (uji coba pembatasan),” pungkasnya.