Demi meningkatkan SDM yang berkompeten Kementerian Tenaga Kerja dan Pengusaha akan mengalokasian dana bagi buruh. Hal tersebut diupayakan karena masih banyak pengusaha yang belum peduli mengenai investasi jangka panjang tentang SDM.
Kementerian Tenaga Kerja dan pengusaha tengah mengupayakan adanya dana peningkatan produktivitas para pekerja di Indonesia. Dana ini nantinya dikelola oleh Komite Pelatihan Vokasi Nasional yang kini sudah terbentuk.
Ketua Bidang Peternakan dan Perikanan ApindoAnton J Supit mengatakan, dana-dana ini nantinya digunakan untuk memberikan pendidikan vokasi tambahan bagi para buruh pabrik yang belum memiliki keahlian khusus.
“Jadi Menteri Tenaga Kerja saat ini sedang berjuang untuk adanya skill development fund. Jadi buruh bisa upskill dan produktivitas mereka akan meningkat,” kata Anton saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu (18/11/2018).
Anton menuturkan, saat ini angkatan kerja masih didominasi oleh tingkat pendidikan SD dan SMP. Para lulusan keduanya belum memiliki keahlian khusus. Di sisi lain, para lulusan SMP dan SD yang sudah lama bkerja tak bisa lagi melanjutkan pendidikan ke tingkat SMK atau setaranya.
“Karena memamg tidak bisa memenuhi peryaratan akademik,” tegasnya.
Program peningkatan kemampuan buruh ini, juga merupakan hasil kerja sama dengan para pengusaha. Ia mengakui, saat ini para pengusaha masih belum peduli mengenai investasi jangka panjang di bidang SDM.
“Kita juga akan terus dorong dan sosialisasi untuk bagaimana para pengusaha juga bisa membantu peningkatan kemampuan mereka. Jadi tidak hanya demo minta gaji naik saja,” tegas Anton.
Menurut Anton, dalam kurun waktu lima tahun terakhir peningkatan jumlah UMP dinilai cukup drastis. Namun sayangnya, hal itu belum bisa memperlihatkan produktivitas para buruh tersebut meningkat.