Produktivitas pekerja Indonesia dianggap masih belum maksimal. Dari jumlah negara-negara ASEAN, Indonesia berada di urutan keempat di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Padahal jika dilihat dari jumlah penduduknya yang merupakan terbesar di Asia Tenggara seharusnya Indonesia lebih memanfaatkan hal tersebut sebagai kekuatan dalam pembangunan.
Menurut Peneliti Center for Indonesia Policy Studies (CIPS) Imelda Freddy mengungkapkan bahwa penyebab dari produktivitas pekerja Indonesia lemah adalah karena penguasaan bahasa asing yang terbatas.
Imelda menambahkan bahwa komunikasi secara verbal maupun non-verbal dalam dunia kerja banyak atau tidak dapat lepas dari bahasa asing.
Saat ini pabrik sudah menggunakan perlatan yang petunjuk pengoperasiannya menggunakan bahasa asing. Ketidakmampuan para pekerja Indonesia mengenai bahasa asing tentu akan menghambat mereka untuk bekerja secara efektif dan efisien.
Untuk mengatasi masalah tersebut, para pekerja harus dibekali pelatihan dasar untuk mengoperasikan peralatan tersebut. Artinya tidak hanya menggunakan tetapi harus paham fungsi dari alat yang digunakan. Terlebih lagi jika ada kendala yang dihadapi mengenai peralatan yang tidak berfungsi dengan baik.
Meski harus mengikuti pelatihan khusus untuk pengoperasian peralatan pabrik, hal ini ternyata menimbulkan dampak kurang baik karena waktu pekerja terbatas dan habis untuk latihan.
Untuk mengatasi masalah tersebut pada akhirnya perusahaan terpaksa harus mendatangkan pekerja asing yang memiliki kompetensi dalam pengoperasian alat atau mesin tersebut. Dengan melihat masalah yang ada dan keterbatasan dari pekerja lokal maka mereka harus meningkatkan kompetisi diri sebelum menyalahkan kedatangan tenaga asing.
Alasan lainnya adalah perusahaa tidak mau mengambil risiko dengan memilih pekerja yang tidak kompeten dalam pengoperasian peralatan yang ada.
Apabila kempetensi pekerja Indonesia sudah memadai maka mereka dapat menduduki posisi-posisi penting dan pihak perusahaan juga tidak perlu mendatangkan pekerja asing.
Pekerja lokal juga diharapkan mampu menguasai bidang-bidang yang dapat mendukung performa kerjasanya selain dari pada penguasaan bahasa asing.
Imelda menjelaskan bahwa perusahaan juga harus konsisten dalam memberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pekerja. Selain dengan pelatihan secara berkala, kehadiran pekerja asing juga dapat dimanfaatkan untuk berbagi ilmu dengan para pekerja lokal.