Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) merilis pencapaian investasi minerba (mineral dan batu bara) pada tahun 2023, yang mencapai US$7,46 miliar atau sekitar Rp116,61 triliun. Meskipun tidak mencapai target yang ditetapkan sebesar US$7,7 miliar atau Rp120,3 triliun, angka ini tetap mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$5,69 miliar. Capaian investasi minerba ini juga merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM, Bambang Suswantono menyatakan bahwa realisasi investasi tersebut mencerminkan pertumbuhan positif dalam sektor minerba. Pada konferensi pers, Bambang menjelaskan bahwa investasi minerba pada 2023 mencapai puncaknya dalam lima tahun terakhir, setelah mengalami penurunan pada tahun 2020.
Meskipun target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor minerba di tahun 2023 adalah Rp146,07 triliun, realisasi PNBP pada akhirnya mencapai Rp172,96 triliun. Meski melebihi target yang ditetapkan, pencapaian ini masih di bawah capaian PNBP sektor minerba pada tahun 2022 yang mencapai Rp183,5 triliun.
“Pertumbuhan investasi minerba yang positif di 2023 memberikan kontribusi positif terhadap penerimaan negara, meskipun belum mencapai target yang ditetapkan. Kementerian ESDM tetap berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan sektor ini demi kesejahteraan negara,” ujar Bambang dalam penjelasannya.
Meskipun terdapat tantangan dan fluktuasi dalam pasar mineral dan batu bara, pencapaian ini menunjukkan ketahanan dan potensi pertumbuhan yang dapat dieksplorasi lebih lanjut pada tahun-tahun mendatang.
Demikian informasi seputar pertumbuhan investasi minerba di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Infoburuh.Com.