Energi terbarukan telah menjadi fokus utama di banyak negara, termasuk Indonesia, dalam upaya global untuk memerangi perubahan iklim dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Kayan Hydro Energy (KHE) adalah salah satu perusahaan yang menonjol dalam inisiatif ini. Perusahaan telah menunjukkan komitmennya untuk menyediakan energi hijau yang berkelanjutan bagi Indonesia melalui berbagai proyek ambisius, terutama di Kalimantan Utara.Namun tahukah kalian siapa Pemilik Kayan Hydro Energy? Yuk kita bahas di sini!
Siapa Pemilik Kayan Hydro Energy?
Siapa yang menyangka bahwa PT Kayan Hydro Energy (KHE) ternyata dimiliki oleh Tjandra Limanjaya, seorang pengusaha sukses yang telah dikenal luas di Indonesia.
Tjandra Limanjaya memiliki berbagai investasi bisnis di berbagai sektor, mulai dari energi hingga pariwisata. Bahkan, bisnisnya kini telah berkembang ke tingkat internasional.
Pasalnya, Tjandra Limanjaya adalah seorang pengusaha sukses asal Indonesia. Pemilik industri energi ini lahir di Jakarta pada 17 Juli 1958 dan menikah dengan Irnawati Susanto.
Mereka telah lama dikenal sebagai pengusaha tangguh di dunia bisnis. Keberhasilan mereka sebagai pengusaha hingga saat ini dicapai berkat ketekunan, ketelitian, serta kemampuan mereka dalam menemukan peluang dan membangun relasi.
Tjandra Limanjaya memiliki berbagai investasi di berbagai sektor, mulai dari energi hingga pariwisata, dan bisnisnya kini telah berkembang hingga ke tingkat internasional.
Dia memiliki banyak perusahaan dan saat ini merupakan pemilik PT Kayan Hydro Energi. Sebelumnya, dia juga pernah menjabat sebagai Direktur PT General Energy Bali (GEB). Sebagai seorang yang berpengalaman di dunia bisnis dan memegang posisi tinggi, dia telah berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja di Indonesia.
Kayan Hidro Energy Jadi Tonggak Bulungan
Optimisme mengenai dampak positif dari keberadaan PLTA Kayan Cascade juga diungkapkan oleh Gubernur Kaltara, Dr. (H.C.) H. Zainal A. Paliwang, M.Hum. Dalam acara syukuran kemajuan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Hydro Energi (PLTA Kayan Cascade) yang berlangsung pada Kamis, 30 Mei, beliau menyampaikan beberapa poin penting.
Menurutnya, PLTA Kayan Cascade tidak hanya menjadi pembangkit listrik yang kuat dan besar, tetapi juga membawa harapan masyarakat akan masa depan Kaltara yang lebih cerah. PLTA yang memiliki kapasitas 9.000 Megawatt ini diharapkan menjadi sumber energi terbarukan yang melimpah.
Selain itu, PLTA ini juga diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan dan mengantarkan Kaltara menuju era ekonomi hijau. Pembangunan PLTA tidak hanya memenuhi kebutuhan listrik, tetapi juga berkontribusi terhadap transformasi ekonomi Indonesia.
Ketika pembangunan PLTA dimulai, diperkirakan akan tercipta 10.000 lapangan pekerjaan, dan saat beroperasi, PLTA ini diperkirakan akan menyerap sekitar 3.000 tenaga kerja. Peluang ini cukup untuk menggerakkan perekonomian masyarakat Bulungan.
Tidak hanya itu, masyarakat juga melihat PLTA Kayan sebagai pahlawan lingkungan, karena pembangkit ini akan mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara, serta berperan dalam pelestarian alam Kalimantan Utara.
PLTA Kayan Cascade juga diproyeksikan menjadi ikon energi hijau Indonesia, dengan peran penting dalam mencapai target emisi nol bersih (net zero emission) yang saat ini sedang dikejar oleh Pemerintah.
“Kesuksesan PLTA Kayan Cascade membutuhkan kolaborasi dan sinergi dari semua pihak. Dukungan penuh dari masyarakat, pemerintah daerah, dan pusat, serta para pemangku kepentingan lainnya adalah kunci utama,” ujar Gubernur dalam acara yang juga dihadiri oleh Hashim Djojohadikusumo, sejumlah pejabat, dan masyarakat sekitar.
Sebagai bentuk dukungan, Pemprov Kaltara telah berkomitmen untuk meminimalisir dampak sosial dan lingkungan dari pembangunan PLTA Kayan, dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak dan mengadakan berbagai program pemberdayaan masyarakat. Pemprov juga akan membantu dalam pelestarian lingkungan.