Hashim Djojohadikusumo, seorang pengusaha nasional, telah menyatakan minatnya untuk terlibat dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascad, yang juga dikenal sebagai PLTA Kayan Cascade dan merupakan milik Tjandra Limanjaya. Proyek ini direncanakan akan menghasilkan kapasitas listrik sebesar 9.000 MW dan saat ini sedang berada dalam tahap pertama pembangunan. Apakah Hashim H dan Tjandra Limanjaya Bekerjasama? Begini penjelasannya.
PLTA Kayan Cascade, yang diharapkan akan menjadi proyek pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara, ditargetkan untuk selesai pada tahun 2035. Tahap pertama proyek ini, yang akan memiliki kapasitas sebesar 900 MW, direncanakan akan selesai pada tahun 2029.
Hashim Djojohadikusumo dan Tjandra Limanjaya Bekerjasama
Seperti yang di bahas di atas, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan kekagumannya terhadap proyek PLTA Kayan Cascade. Hashim, yang merupakan sahabat sekaligus mitra dari pemilik PT KHE, Tjandra Limanjaya, serta adik dari Prabowo Subianto, menyatakan rasa kagum terhadap perkembangan proyek PLTA ini.
“Sebelumnya, saya hanya mendengar tentang proyek PLTA Kayan Cascade, namun hari ini saya sangat terkesan melihat langsung kemajuan yang signifikan dari proyek ini. Ini adalah bukti nyata dari komitmen dan kerja keras kita semua,” kata Hashim Djojohadikusumo.
Menurut Hashim, proyek ini memiliki peran penting dalam masa depan energi di Indonesia, khususnya di Kalimantan Utara. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dan daerah atas dukungan yang telah diberikan.
“Kepada Bapak Gubernur, Bapak Bupati, serta seluruh jajaran pemerintah daerah, masyarakat adat, dan masyarakat Kalimantan Utara secara umum, saya ucapkan terima kasih atas kerja sama dan dukungan yang tak pernah berhenti. Saya berharap proyek ini dapat berjalan lancar tanpa hambatan. Tanpa Anda semua, proyek ini tidak akan mencapai titik sejauh ini,” ujar Hashim Djojohadikusumo.
Itulah gambaran mengenai rencana suplai listrik dari PLTA Kayan ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Proyek ini ditargetkan menyelesaikan tahap pertama pembangunan pada tahun 2029 dengan kapasitas 9.000 MW, yang nantinya akan menyediakan listrik hijau untuk IKN.
PLTA Kayan Akan Menyuplai Listrik ke Ibu Kota Nusantara (IKN)
Pembangunan PLTA Kayan Cascade direncanakan dalam lima tahap, dengan target penyelesaian pada tahun 2035. Pada tahap pertama, proyek ini akan dibangun dengan kapasitas 900 Megawatt (MW). Kemudian, tahap kedua direncanakan memiliki kapasitas 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, serta tahap kelima sebesar 3.300 MW.
Secara keseluruhan, setelah lima tahap selesai, PLTA Kayan akan mencapai total kapasitas 9.000 MW. Tahap pertama pembangunan ini diperkirakan memerlukan anggaran antara USD 3 miliar hingga USD 4 miliar dan diharapkan selesai pada tahun 2029.
PT KHE menyatakan akan bekerja sama dengan PLN untuk menyalurkan listrik dari PLTA ini ke IKN, khususnya ke wilayah IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
PLTA Kayan Memberikan Manfaat Positif bagi Masyarakat Sekitar
Direktur Utama PT KHE, Andrew Sebastian Suryali, menekankan bahwa PLTA Kayan adalah proyek penting bagi masa depan rakyat Indonesia. Proyek ini diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan, terutama dalam pengembangan sektor energi terbarukan.
“Dengan kapasitas yang besar, PLTA ini diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan dalam memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Andrew.
Selain memberikan manfaat dalam hal penyediaan listrik, pembangunan PLTA Kayan juga membawa dampak positif lainnya bagi masyarakat sekitar, termasuk pembukaan lapangan kerja dan peningkatan ekonomi daerah.
Demikian informasi mengenai Tjandra Limanjaya yang akan bekerjasama dengan Hashim Djojohadikusumo terkait pengembangan PLTA Kayan Cascade.