Buruh Angkut Desa Si Koster Muda Pernah Menjalani

Orang akan melihat seorang ketika dia berada di puncak. Wajar saja, karena memang sudah bagian dari manusia akan selalu seperti itu. Ketika anda berada di pucuk akan terlihat, dan ini logika dasar. Anda akan melihat seorang ketika dia berdiri di tempat yang lebih tinggi daripada anda. Namun ada yang bisa terlihat diwaktu susah dalam memanjaat ada yang terlihat secara langsung berada di pucuk.

Seperti untuk calon gubernur bali nomor urut satu, Wayan Koster. Orang biasa menyebut Koster Bakal Calon nomor satu. Siapa sangka beliau pernah merasakan getirnya hidup dengan menjadi seorang buruh angkut di desa.

Dihadapan Banjar Tag Tag beliau Koster menceritakan kisahnya. Cerita tersebut menjadi saksi atas dirinya yang sekarang ini. Pengalaman yang membuatnya seperti ini. Menjadi lebih tangguh tentunya. Menjadi bakal calon gubernur bukanlah hal yang mudah.

Beliau menjelaskan bawha beliau terlahir di desa Sembiran kecamatan tejaluka. Daerah tersebut masuk ke daerah buleleng, beliau terlahir di keluarga yang sederhana bahkan tergolong kurang. Rumah dari bedek beralaskan tanah. Sungguh kondisi yang sangat memprihatinkan.

Santapan beliau hanya berupa umbi-umbian dan makan babi guling hanya sewaktu acara saja. Ini sungguh sangat memprihatinkan. Oleh karena itu badan koster kecil seperti kurang gizi. Cerita tersebut disambut dengan gelak tawa warga.

Kelas 4 SD Koster menjadi seorang buruh angkut. Ya beliau tidak memiliki pilihan lain selain menjadi seorang buruh angkut. Menjadi bintang kelas atau yang memiliki nilai terbaik adalah satu daripada keistimewaanya.

Masuk ITB 1981 itu merupakan satu loncatan terbesar dengan modal nekat. Ini menjadi sebuah keputusan yang sangat berat. Pasalnya keluarga koster hanya keluuarga sederhana. Dia juga hanya pernah menjadi buruh. Bagaimana lagi jika mimpi sudah ada maka melaksanakan adalah salah satu cara terbaik.

Menulis buku dan berjualan adalah hal lain yang dilakukan selain menjadi buruh. Buruh merupakan salah satu yang akan diperhatikan oleh Koster. Hal tersebut karena koster juga pernah menjalani hidup sebagai seorang buruh.