Buruh Indonesia Untuk Pemilu 2019 Yang Damai

Ketika para buruh menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2019 sebesar 25 persen. Namun yang terjadi UMP 2019 akan naik sebesar 8,03 persen dalam formula dalam PP No 78. Pimpinan dari tiga organisasi buruh menyuarakan pemilihan umum ( pemilu) mendatang agar berjalan aman, damai, dan tanpa hoaks.

Ketiga pimpinan itu terdiri dari Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, dan Ketua Umum Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) Ilhamsyah.

“Tiga pimpinan konfederasi buruh Indonesia dengan ini tegas menginginkan pelaksanaan pilpres dan pileg berjalan aman dan damai,” ujar Andi saat konferensi pers di Gedung Joang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2018).

Andi menilai bahwa situasi politik akhir-akhir ini mengkhawatirkan. Andi menyinggung soal banyaknya hoaks dan fitnah yang marak bermunculan. Menurut dia, hal itu tidak mempertontonkan hal positif terkait kontestasi pemilu dan berdemokrasi kepada masyarakat.

Apalagi, hoaks dan fitnah dapat memicu retaknya persatuan bangsa. Oleh sebab itu, ia mengimbau, terutama kepada para buruh, agar tidak menyebarluaskan hoaks, fitnah, dan tidak melakukan kampanye hitam atau black campaign.

Andi juga meminta kepada para buruh agar melaksanakan pemilu secara dewasa, dengan saling menghargai pilihan politik masing-masing.

“Kita juga mengimbau kepada buruh di seluruh Indonesia, khususnya anggota 3 organisasi di sini, untuk tetap tenang dalam berpolitik, tidak perlu saling (serang) di media sosial, pilihan itu pilihan terbaik oleh masing-masing konfederasi, maupun anggota kita,” terang dia.

Iqbal menambahkan terkait pentingnya peran penyelenggara pemilu untuk berlaku adil dan mencegah hal yang mencoreng proses demokrasi. “Tentu kita berharap semua penyelenggara pemilu, bisa memerankan fungsi perannya masing-masing, sehingga kalau peran itu optimal, tidak perlu ada hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.