Penurunan Penggunaan PLTU Batu Bara: Ancaman Krisis Energi yang Harus Diwaspadai?

Dewan Energi Nasional (DEN) menyoroti rencana Indonesia untuk memensiunkan dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU batu bara dalam negeri. Meskipun langkah ini diambil untuk mengurangi emisi karbon, anggota DEN, Herman Darnel Ibrahim menekankan perlunya perencanaan yang matang untuk memastikan tidak terjadi krisis energi di masa depan. Dalam sebuah konferensi pers, Herman menekankan pentingnya mempertimbangkan keandalan sumber energi pengganti, terutama dari energi baru terbarukan (EBT).

Sementara itu, Herman juga menyoroti kekhawatiran mengenai ketahanan energi di dalam negeri, khususnya di Pulau Jawa, yang belum memiliki rancangan pengganti yang jelas untuk PLTU batu bara. Menurutnya, keamanan energi harus tetap menjadi prioritas, bahkan ketika negara sedang beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan.

Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060, dengan salah satu strategi utamanya adalah pensiun dini pembangkit listrik berbasis batu bara. Namun, data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa mayoritas bauran energi primer pembangkit listrik di Indonesia masih berasal dari batu bara, yang tercatat sebesar 67,21% pada 2022.

Meskipun potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia cukup besar, implementasi mereka tidak terlepas dari tantangan. Tantangan tersebut antara lain adalah masalah intermitensi, ketidakstabilan pasokan, serta keterbatasan infrastruktur di lokasi-lokasi terpencil seperti sumber energi panas bumi. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan kerja sama antara pemerintah dan semua pihak terkait guna memastikan bahwa transisi energi berjalan lancar dengan biaya yang terjangkau.

Meski tantangan PLTU Batu Bara tersebut ada, upaya untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara dan beralih ke energi baru terbarukan tetap menjadi PR bersama bagi Indonesia. Diperlukan langkah-langkah strategis dan kolaboratif untuk memastikan bahwa negara tetap memiliki pasokan energi yang stabil dan berkelanjutan, sambil bergerak menuju tujuan pengurangan emisi karbon yang lebih ambisius.

Demikian informasi seputar penurunan penggunaan PLTU Batu Bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi lainnya hanya di Infoburuh.com.