Perlu Perhatian Pemerintah: Angka Stunting di Indonesia Timur Jadi Fokus Utama

Angka stunting di Indonesia bagian timur menjadi perhatian utama pemerintah. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkap bahwa daerah-daerah seperti Maluku dan Papua memiliki angka stunting yang tinggi. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya konsumsi makanan bergizi tinggi, seperti ikan. Ironisnya, masyarakat di sana cenderung menjual ikan untuk membeli mi instan.

Dalam sebuah dialog dengan kepala daerah di seluruh Indonesia, Tito menyampaikan bahwa untuk menurunkan angka stunting di wilayah timur, pemerintah terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya menggemari makanan ikan. Ia juga meminta agar para orang tua menjadi lebih kreatif dalam membuat anak-anaknya menyukai makanan ikan.

Tito menjelaskan bahwa makanan ikan dapat disajikan dengan cara yang menarik agar anak-anak tidak merasa bosan. Misalnya, daging ikan dapat diolah sedemikian rupa sehingga menyerupai permen. Dengan cara ini, diharapkan anak-anak akan lebih suka dan tidak bosan memakan ikan.

Selain itu, pemerintah juga tengah mempromosikan makanan pokok lokal di Indonesia Timur, seperti sagu, singkong, ubi, dan jagung. Makanan-makanan tersebut memiliki kandungan gizi yang tinggi dan tidak tergantung pada impor seperti beras.

Dalam upaya menekan angka stunting, pemerintah melalui BUMN (Badan Usaha Milik Negara) telah menyalurkan bantuan pangan selama tiga bulan, yaitu April, Mei, dan Juni 2023. Bantuan tersebut ditujukan kepada keluarga risiko stunting (KRS) sebanyak 1,4 juta keluarga berdasarkan data BKKBN. Telur ayam dan daging ayam merupakan pangan yang disalurkan dalam bantuan tersebut.

Hingga pekan pertama Juni 2023, Holding BUMN Pangan ID FOOD telah berhasil menyalurkan bantuan pangan pemerintah untuk penanganan stunting di tujuh wilayah target. Beberapa wilayah yang telah menerima bantuan pangan tersebut adalah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan mengungkapkan bahwa sampai dengan 4 Juni 2023, bantuan pangan pemerintah untuk penanganan stunting telah tersalurkan secara lengkap ke tujuh wilayah tersebut. Beberapa wilayah bahkan telah mencapai tingkat realisasi 100 persen, seperti Jawa Tengah. ID FOOD akan terus berupaya mencapai realisasi distribusi bantuan pangan sesuai dengan jumlah KRS dan tenggat waktu yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Dengan adanya upaya pemerintah dalam meningkatkan sosialisasi tentang pentingnya makanan ikan dan pangan lokal, diharapkan angka stunting di Indonesia Timur dapat terus menurun. Bantuan pangan yang disalurkan oleh BUMN juga memberikan dukungan bagi keluarga risiko stunting untuk mendapatkan makanan bergizi yang diperlukan. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan generasi muda Indonesia dapat tumbuh dengan sehat dan optimal dalam pertumbuhan dan perkembangannya.