PLTA Kayan: Pembangunan PLTA Terbesar di Indonesia Ini Libatkan BUMN

Pembangunan PLTA Terbesar di Indonesia Ini Bakal Libatkan BUMN. Inilah BUMN yang Terlibat dalam Pembangunan PLTA Kayan.

Seperti yang telah diketahui, sebentar lagi Indonesia bakal miliki Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terbesar. PLTA tersebut terletak di Sungai Kayan Kalimantan Utara.

Pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Kayan, Kalimantan Utara resmi dilakukan setelah PT Kayan Hydro Energy (KHE) selaku pihak yang membangun PLTA dengan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Penandatanganan kerja sama ini dilakukan di Kantor Staf Kepresidenan pada Kamis (15/8) lalu dengan disaksikan langsung oleh Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko dan Gubernur Kaltara Irianto Lambrie. Perjanjian ini membuktikan semakin dekatnya realisasi pembangunan PLTA Kayan.

BUMN yang Terlibat Pembangunan PLTA Kayan

Gambar PLTA, Ilustrasi Pembangunan PLTA (antaranews.com)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terlibat dalam pembangunan PLTA Kayan yakni PT Adhi Karya dan PT Pelabuhan Indonesia IV.

Perjanjian kerja sama yang dilakukan dengan dua BUMN tersebut selain pembangunan PLTA Kayan yakni pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi Kalimantan Utara.

Gubernur Kalimantan menyebut ini sebagai momen yang berharga, sekaligus bersejarah. Kenapa? Pasalnya rencana pembangunan PLTA Kayan ini sudah digagas sejak lama, yakni sekitar tahun 2009 lalu atau kurang lebih 10 tahun.

Jika dibandingkan dengan beberapa bendungan PLTA yang pernah ia kunjungi, menurut Gubernur Kaltara, realisasi pembangunan PLTA Kayan termasuk cepat.

Seperti yang dicontohkan, bendungan Hoover yang terletak di Colorado Amerika Serikat. Bendungan yang menghasilkan listrik sekitar 2.000 megawatt lebih ini dibangun dalam jangka waktu puluhan tahun.

Sama halnya dengan bendungan Three Gorges di Republik Tiongkok (RRT), yang digagas sejak 1930-an dan baru menghasilkan listrik pada 2012 lalu. Termasuk PLTA terdekat, yakni di Serawak, Malaysia yang juga memerlukan waktu berpuluh-puluh tahun.

Gubernur Irianto Lambrie menjelaskan, perjalanan pembangunan PLTA Kayan bukan tanpa hambatan.

Berbagai rintangan dihadapi. Namun, patut disyukuri, dimana saat ini sudah mendekati realisasi pembangunan, semua hambatan tersebut bisa teratasi.

Disampaikan Irianto, selain atas kegigihan pihak pemrakarsa, dalam hal ini PT KHE yang terus bekerja, dukungan pemerintah dari daerah hingga pusat juga telah membantu terealisasinya pembangunan PLTA yang diproyesikan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara ini. Termasuk juga dukungan dari seluruh masyarakat.

Diakhir pernyataannya, Irianto menjelaskan pembangunan PLTA Kayan ini pada dasarnya adalah untuk kepentingan masyarakat juga, untuk kesejahteraan masyarakat. Jika nantinya selesai dibangun, yang akan menikmati adalah masyarakat.